Berdasarkan data yang ada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok di tahun 2018 ada Kelurahan Pondok Petir ada 65 rumah yang masih menggunakan koya atau MCK terbuka. Tetapi, sesuai dengan targetan di 2020 bebas MCK terbuka, di tahun 2019, ada 32 septictank yang dibangun.
Kasi Pembangunan dan Perekonomian Kelurahan Pondok Petir, Yuyun Purwana mengatakan, pengerjaan 32 seprictank komunal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi jumlah pengguna MCK terbuka. Pengerjaannya pun dilaksanakan secara bertahap, sampai akhirnya semua rumah sudah memiliki sanitasi pembuangan yang baik.
“Data 2018 masih ada 65 rumah yang menggunakan MCK terbuka, dan Dinkes mengerjakannya secara bertahap, agar di tahun 2020 sudah tidak ada lagi penduduk yang MCK-nya sembarangan,” ucapnya dalam kegiatan Pemicuan dan Rembuk Masyarakat tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kantor Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Senin (2/9).
Yuyun menjelaskan, STBM merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh pihak, mulai dari Pemerintah Kota Depok hingga masyarakat. Nantinya STBM didorong untuk menuntaskan Kelurahan Pondok Petir bebas dari MCK terbuka atau buang air besar menggunakan koya.
“Kami memberikan pelatihan pemicuan dan rembuk masyarakat STBM. Total ada 30 peserta perwakilan dari enam RW di kegiatan tersebut,” ujar Yuyun Kasie Ekbang Pondok Petir.
Ditempat yang sama, Lurah Pondok Petir, Rizal Farhan menuturkan, Pondok Petir terus berupaya mewujudkan Pondok Petir bebas MCK terbuka pada 2020. Untuk mencapai target tersebut pihaknya melakukan berbagai cara, mulai dari sosialisasi hingga pembuatan septictank komunal. Kelurahan Pondok Petir tengah berupaya mewujudkan kesehatan masyarakat dengan sanitasi sehat.
“Kami berusaha Program Smart Health City Kota Depok berjalan di Kelurahan Pondok Petir,” tutup Rizal.